Go Out and Make Mistake
Akhir-akhir ini merasa senang karena beberapa keputusan yang diambil.
Tuhan kalo pake orang lain, seng ada lawan. Kalo Dia so ator, seng ada tu mo hadang.
Semua bermula ketika zaman majapahit. Nda lah, opening begitu for blogger 2010-an awal. Napa depe puitis...
Niat dibungkus sungguh,
Berkelakar di ujung suluh, mudah terbakar namun cepat padu.
Patah arah tiada meranah, busur tidak berdarah.
Jangan ragu menanggung, tanggung tiada harganya.
Alah bagitu joh, so lama nda tulis-tulis begitu (ah sepertinya mo mulai ulang jo)
LANGSUNG JO EH
Semua dari Pekan Olahraga Pemuda GMIM, first time ever ba liput olahraga on site. Tantangan besar. Handle sendiri, cari angle sendiri, foto sendiri, nulis sendiri, upload sendiri, cara narsum sendiri, pokoknya serba sendiri. Kadang ba pikir, kiapa eh kita beking ini semua, toh kan nda ada profit for kita. Tapi, selalu suka dengan cara Tuhan berkarya. Niat dan tulus. Kita inga Pdt. Arina ja bilang, "Cari teman banyak."
Bangun relasi, cari kontak sana-sini, riset tentang sepakbola, basket, badminton, volley dan lain-lain. Kan nda enak mo sampaikan pa khalayak ramai kong kita nda bisa jelaskan. Jadi belajar sendiri. Kata Piere Lambert, "go out and make mistake."
Di cabor basket baku dapa dng Revinda Palendeng. Mantan Ketua BEM Teologi UKIT. Anak Dodoku. Perbasi Sulut. gabung pas kita di Jakarta (magang di PGI). Jadi, nda pernah baku dapa langsung. Smntra persiapan, dia tegor kita. Malu akunyaaaa wkwkw karena nda kenal pertama.
Setelah gelaran POPG selesai, kita bcrta deng dia. “Kalo kua ada event basket, ba bilang kemari. Suka mo bantu-bantu. Terserah jadi apa kek begitu kita bersedia.”
Waktu ganti waktu, ada Event Development Basketball League (DBL). The biggest high school basketball event in the country. I texted Inda said that I eagerly want to handed my bantuan. But she said so terlambat. “Tu lalu katu ada cari-cari orang for sosmed.” It is totally okay. Tapi, bebrapa hari kemudia she texted me saying they need the spot for that. Long story short, kita gabung.
Dipertemuka dg kak Valent, kak William dan Irene. Irene adalah PIC media sosial DBL Indonesia (kalo nda salah pnyebutannya itu).
I’ll describe my job desk in the following line.
Sampe di Koni, upload story per match. Terus yang beking sakapala, video dancer wkwkwk. Aduhhh susah. Cari angle bagus, edit patcepat, upload (berjuang melawan jaringan wkwkw), transisi cepat dan berusaha jadi kakak-kakak cute di caption instagram story.
Tapi, bersyukur krn boleh berkontribusi.
Selesai DBL, dapa koneksi banyaakkkkkk. Kenal pemain” basket, kenal pelatih” baskey, banyak org berkecimpung di ini olahraga yang kita kenal. Senang sekali.
Belajar geluti dunia fotografi lebih dalam dari basket. Jiwa curiosity ku membara. Ku kejar sampai di Fictor Roring Basketball Academy. bermodalkan dorongan kak Valent serta spekol berhadiah, dapatlah teman-teman baru.
Foto ceprat-cepret, ade ade pangge, "om tu foto boleh mo minta," wkwkwkw lucu sih mar it is okay lah.
Akhirnya, ta buka jalur menyalurkan hobi baru, photography. Memang nda pro, but it's still worth to try! As Pierre Lambert's quote. Go Out and Make Mistake.
Comments
Post a Comment