Khotbah Mikha 4:6-14

Mikha adalah Nabi yang dilahirkan dari dari situasi yang penuh kesederhanaan. Tapi, dari kesederhanaan itu, keberaniannya untuk menyatakan suara kenabian semakin kuat. Ia sangat menentang perbuatan yang dibuat oleh pemimpin Yehuda yang menjunjung tinggi ketidakadilan, sehingga yang terjadi adalah pemanfaatan kekuasaan yang sama sekali tidak bisa dibenarkan. Perhatikan bagaimana Mikha memulai alur cerita kitab ini. Dari pasal 1-3, Mikha sangat keras menentang pemimping-pemimpin yang menyimpang. Tapi. coba kita perhatikan Mikha 3:8, ketika ia menulis 'Tetapi aku ini penuh dengan kekuatan, dengan Roh Tuhan, dengan keadilan dan keperkasaan.' Ada perbedaan yang sangat mendasar ketika Mikha mensyukuri dan memanfaatkan kekuatan dari Allah sebagai pemegang otoritas hidupnya.
Bagi Mikha, krisis kepemimpinan ini yang akan membawa melapetaka bagi bangsanya. Meskipun begitu, Mikha 4:6-14 dimulai dengan kalimat pada hari itu, sebagai lanjutan dari kalimat awal di Pasa 4 ini, 'Akan terjadi.' Suatu harapan muncul ditengah krisis yang melanda Israel. Seruan Mikha terhadap Menara Kawanan Domba (ay 8). Menara Kawanan Domba adalah sebuah menara yang dibangun untuk melindungi ternak terhadap perampok atau hewan atau hal lain yang bisa mencelakakan atau membuat cacat domba-domba. Kalau kita melihat kronologi ketika Yesus lahir, ada peristiwa dimana kita bisa membaca malaikat-malaikat yang memberitahukan kepada gembala-gembala tentang kelahiran Sang Mesias. Bisa kita imani bahwa peristiwa itu terjadi di 'Menara Kawanan Domba' di mana tempat itu menjadi kelahiran domba yang bersih tanpa cacat. Ayat 8 ini menjadi satu kesatuan di mana akan datangnya suatu kerajaan pemerintahan yang dinilai bersih, tulus, jujur, rendah hati dan berkeadilan.
Kerajaan itu adalah kerajaan yang memulihkan dan merangkul umat manusia dari belenggu ketidakadilan yang disebabkan oleh penyelewengan kekuasaan. Dalam ayat 9-12, Mikha mempertegas kembali suatu penderitaan emosional yang dialami oleh bangsa yang ditindas. Tapi, sebenarnya penindas tidak mengetahui, bahwa bangsa Israel memiliki Allah yang luar biasa dan mampu memulihkan dan merangkul. Allah memiliki rancangan yang besar yang meskipun tidak dialamu sekarang, tapi ketika kita berani memutuskan untuk terus beriman pada otoritas dan kekuasaan Allah, maka tanduk akan dibuat-Nya menjadi besi dan kuku akan dibuat-Nya menjadi tembaga (13). Allah akan memberikan kekuatan kepada mereka yang benar-benar menjadi Allah sebagai pusat kekuatan.
Sebagai gereja, selain kita dituntut untuk menyuarakan kebenaran, kita diajak untuk menjadi Menara Kawanan Domba. Apa yang kita baca dan renungkan sebenarnya menuntut kita untuk mempersiapkan hati kita yang benar-benar tulus menyambut kedatangan Kerajaan Pemerintahan (Domba). Karena meskipun Yesus lahir bahkan 1000 kali di Betlehem, tapi Ia tidak benar-benar lahir di dalam hati kita, maka sia-sialah Ia datang ke dunia ini.
Allah kita adalah Allah yang merangkul dan memulihkan. Allah yang memberi kita kekuatan yang dapat memukul mundur lawan-lawan kita. Allah mengizinkan kita menikmati setiap tarikkan nafas yang kita lakukan sekarang ini, adalah bentuk rangkulannya yang memulihkan terus hidup kita.
Jadilah Menara Kawanan Domba, yang terus mengimani bahwa seyogyanya kita akan terus dituntun oleh Allah sebagai yang kawan yang sejati yang terus menerus merangkul dan memulihkan segenap hidup kita.
Comments
Post a Comment